
Tugas TI
Pembelajaran Modern PLS
Disusun
Oleh:
Fajar Nugraheni 1201414045
Katriya Wijayanti 1201414047
Desi Nur Ratna Sari 1201414049
Linda Hariyanti 1201414051
Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang metode-metode
pembelajaran PLS modern.
Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Semarang,
Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.........................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................
Abstrak.......................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang.............................................................................................................
B.
Rumusan
Masalah.........................................................................................................
C.
Tujuan...........................................................................................................................
BAB II Pembahasan
A.
Teknologi
Sebagai Metode Pembelajaran Modern.......................................................
B.
Metode
Pembelajaran...................................................................................................
BAB III Kesimpulan dan Saran
A.
Kesimpulan...................................................................................................................
B.
Saran.............................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
ABSTRAK
Metode pembelajaran
modern adalah metode yang menggunakan teknologi seperti LCD, internet, dll.
Selain metode pembelajaran tersebut, ada beberapa metode lain seperti metode
ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ceramah plus, metode
resitasi, metode percobaan, metode karya wisata, metode latihan keterampilan,
metode mengajar beregu, metode mengajar sesama teman, metode pemecahan masalah,
metode perancangan, metode bagian, metode global, metode discovery, dan metode
inquiry.
Tiap-tiap metode mempunyai
pengertian, kelebihan, dan kekurangan sendiri-sendiri. Di era globalisasi ini
hendaknya kita menggunakan teknologi secara bijaksana dan memanfaatkan
teknolosi sebaik-baiknya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran modern adalah
pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman, dimana era sekarang
ini adalah era teknologi informasi. Pembelajaran modern harus mampu menyerap
informasi dari beragam sumber, memahami, mensintesakannya, dan lalu meraciknya
menjadi satu pengetahuan baru yang powerful. Kecakapan dalam melakukan sintesa
ini tampaknya menjadi kian penting terutama ketika banjir informasi kian deras
mengalir melalui beragam media : televisi, media cetak, dan dunia online. Hal
ini juga membawa dampak negative dimana menurut Alvin Toffler informasi yang
deras mengalir itu acap dipenuhi dengan informasi sampah (junk information).
Untuk itu dibutuhkan kecapakan memilah dan mensintesakan beragam informasi itu,
karena jika tidak dilakukan maka kita bisa tergelincir dan tenggelam dalam
lautan informasi. Pembelajaran modern juga harus mampu merangsang seseorang
untuk berpikiran mencipta. Pola piker yang senantiasa merekahkan ide-ide baru,
membentangkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga, menghamparkan cara-cara
berpikir baru, dan sekaligus memunculkan unexpected answers. Pola pikir inilah
yang akan membawa kita masuk dalam wilayah-wilayah baru yang menjanjikan
harapan dan peluang dan membuat kita mampu berpikir secara lateral (out of the
box) dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur konvensional yang acap
hanya akan membuat kita stagnan. Dan pola pikir inilah yang akan menemani kita
untuk bergerak maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan
bermakna (meaningful life).
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah teknologi sebagai
metode pembelajaran modern?
b. Apa
saja metode pembelajaran?
c. Apa
saja kelebihan metode?
d. Apa
kekurangan metode?
C.
Tujuan
a. Mengetahui bagaimana teknologi
sebagai pembelajaran modern
b. Mengetahui
metode-metode pembelajaran
c. Mengetahui
kelebihan metode pembelajaran
d. Mengetahui
kekurangan metode pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Teknologi Sebagai Metode Pembelajaran Modern
Di era globalisasi dan komuterisasi metode
pembelajaran tidak lagi bergantung pada seorang guru ataupun buku saja. Tetapi
lebih kepada pengembangan potensi siswa atau mahasiswa dengan model
pembelajaran modern seperti quantum teaching, quantum learning, e-learning dan
metode pembelajaran yang lainnya yang lebih mengoptimalkan proses dan hasil
dari suatu pembelajaran.
Berbagai penemuan teknologi baru seperti LCD
Projector, komputer, internet, dsb bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk
meningkatkan kreativitas dan keterampilan, kecakapan siswa atau mahasiswa
metode-metode pembelajaran klasik harus
ditinggalkan karena sudah tidak efisein lagi dengan teori-teori pembelajaran
yang modern seperti sekarang ini.
Pembelajaran yang berbasis teknologi lebih
efisien daripada metode klasik. Untuk itu guru sebagai pembimbing dalam suatu
proses pembalajaran disarankan untuk menggunakan metode-metode pembelajaran
modern guna meningkatkan SDM sekarang ini.
B. Macam-macam Metode Pembelajaran
Metodologi mengajar adalah
ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari
sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Beberapa metode mengajar:
a.
Metode
Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
·
Membuat siswa pasif
·
Mengandung unsur paksaan kepada siswa
·
Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
·
Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual
akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih
besar menerimanya.
Beberapa kelebihan
metode ceramah adalah:
·
Guru mudah menguasai kelas.
·
Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah
besar
·
Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
·
Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
b.
Metode
diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
untuk:
·
Mendorong siswa berpikir kritis.
·
Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya
secara bebas.
·
Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya
untuk memcahkan masalah bersama..
Kelebihan metode diskusi sebagai
berikut:
·
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan
·
Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
·
Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan
bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode
diskusi sebagai berikut:
·
Tidak
dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
·
Peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas.
·
Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara.
·
Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih
formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
c. Metode demonstrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan
untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan
dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah:
·
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
·
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi
yang sedang dipelajari.
·
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran
lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Kelebihan metode
demonstrasi sebagai berikut:
·
Membantu anak didik memahami dengan jelas
jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
·
Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
·
Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan
menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode
demonstrasi sebagai berikut:
·
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas
benda yang akan dipertunjukkan.
·
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
·
Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru
yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
d. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu:
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu:
·
Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
(CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu:
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu:
Ø
Penyampaian materi oleh guru.
Ø
Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan
siswa.
Ø
Pemberian tugas kepada siswa.
·
Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
·
Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan
(CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
e. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut:
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut:
·
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil
belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
·
Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan
dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode
resitasi sebagai berikut:
·
Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana
anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
·
Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
·
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
f. Metode percobaan ( Experimental method )
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara
penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode
eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses
sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari
kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan
dari proses yang dialaminya itu.
Kelebihan metode eksperimen:
Kelebihan metode eksperimen:
·
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya.
·
Dalam
membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil
percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kekurangan metode
eksperimen:
·
Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang
sains dan teknologi.
·
Metode
ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan kadangkala mahal.
·
Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan
ketabahan.
g. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut:
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut:
·
Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern
yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
·
Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi
lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
·
Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas
anak.
Kekurangan metode
karyawisata sebagai berikut:
·
Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak
pihak.
·
Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
·
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
Kadang-kadang dalam proses
belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain.
Menurut Roestiyah (2001:85) , karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk
belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya.
Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan:
Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan:
·
Memberikan informasi teknis, kepada peserta
secara langsung,
·
Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan
praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya,
·
Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa
yang dipelajari sehingga lebih berhasil,
h. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut:
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut:
·
Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,
seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
·
Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan
sebagainya.
·
Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan
dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode
latihan keterampilan sebagai berikut:
·
Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena
anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh
dari pengertian.
·
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
·
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara
berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
·
Dapat menimbulkan verbalisme.
i.
Metode
mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
j.
Metode
mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
k. Metode pemecahan masalah ( Problem solving
method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
l.
Metode
perancangan ( project
method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut:
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut:
·
Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang
sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan.
·
Melalui metode ini, anak didik dibina dengan
membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu,
yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode
perancangan sebagai berikut:
·
Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini,
baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
·
Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan
pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru,
sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
·
Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai
kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan.
·
Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga
dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
m. Metode Bagian ( Teileren method )
Yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
Yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
n. Metode Global (Ganze method )
Yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
Yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
o. Metode Discovery
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.
Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.
Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.
p.
Metode
Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).Metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Strategi pelaksanaan inquiry adalah: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. (2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. (5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).
Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).Metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Strategi pelaksanaan inquiry adalah: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. (2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. (5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).
Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Metode
pembelajaran di sini diartikan sebagai
serangkaian pertimbangan, keputusan, dan tindakan terkait dengan pendekatan,
strategi, dan teknik tertentu yang perlu dipilih dan digunakan untuk
mengoptimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Seorang
pendidik luar sekolah perlu memperkirakan bahwa untuk mencapai sebuah tujuan
pembelajaran tertentu secara optimal dibutuhkan pendekatan, strategi, dan
teknik pembelajaran apa saja. Selanjutnya setelah mengimplementasikan keputusan
tersebut pendidik melakukan evaluasi terhadap keefektivan, efisiensi, dan daya
tank metode tersebut.
Setiap
pendidik luar sekolah dituntut memiliki beberapa kemampuan strategis. Di
antaranya adalah wawasan yang luas, penalaran yang kuat, inisiatif yang kaya,
kreativitas yang memadai, dan fleksibilitas yang tinggi dalam mengidentifikasi,
memilih, dan menggunakan metode pembelajaran serta mengembangkannya
lebih lanjut. Kemampuan-kemampuan ini bahkan perlu secara terus-menerus
diperbaharui dan dikembangkan agar tidak mengalami ketertinggalan dengan
kemajuan IPTEKS yang terus berlangsung. Hal ini juga memang sesuai dengan
prinsip lifelong learning, prinsip
yang menjadi pegangan bertindak setiap pendidik luar sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, metode pembelajaran
dibagi menjadi enam belas macam yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi,
metode ceramah plus, metode resistasi, metode percobaan, metode karya wisata,
metode latihan keterampilan, metode mengajar beregu, metode mengajar sesama
teman, metode pemecahan masalah, metode perancangan, metode bagian, metode
global, metode discovery, dan metode inquiry. Masing-masing metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
B. Saran
Dalam kehidupan modern ini, sebaiknya kita
memanfaatkan teknologi dengan bijaksana. Misalnya menggunakan teknologi dalam
proses pembelajaran dan memilih metode yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
mantap mba blognya. salut
BalasHapussemoga semakin banyak karyanya, sukses selalu. amin