Rabu, 17 Desember 2014

Pembelajaran Modern





Tugas TI
Pembelajaran Modern PLS



Disusun Oleh:
Fajar Nugraheni          1201414045
Katriya Wijayanti        1201414047
Desi Nur Ratna Sari    1201414049
Linda Hariyanti           1201414051




Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang metode-metode pembelajaran PLS modern.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semarang, Oktober 2014



Penyusun















DAFTAR ISI

Halaman Sampul.........................................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................
Abstrak.......................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A.      Latar Belakang.............................................................................................................
B.       Rumusan Masalah.........................................................................................................
C.       Tujuan...........................................................................................................................
BAB II Pembahasan
A.      Teknologi Sebagai Metode Pembelajaran Modern.......................................................
B.       Metode Pembelajaran...................................................................................................
BAB III Kesimpulan dan Saran
A.      Kesimpulan...................................................................................................................
B.       Saran.............................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................................
















ABSTRAK
           
            Metode pembelajaran modern adalah metode yang menggunakan teknologi seperti LCD, internet, dll. Selain metode pembelajaran tersebut, ada beberapa metode lain seperti metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ceramah plus, metode resitasi, metode percobaan, metode karya wisata, metode latihan keterampilan, metode mengajar beregu, metode mengajar sesama teman, metode pemecahan masalah, metode perancangan, metode bagian, metode global, metode discovery, dan metode inquiry.
            Tiap-tiap metode mempunyai pengertian, kelebihan, dan kekurangan sendiri-sendiri. Di era globalisasi ini hendaknya kita menggunakan teknologi secara bijaksana dan memanfaatkan teknolosi sebaik-baiknya.






















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembelajaran modern adalah pembelajaran yang mengikuti perkembangan  zaman, dimana era sekarang ini adalah era teknologi informasi. Pembelajaran modern harus mampu menyerap informasi dari beragam sumber, memahami, mensintesakannya, dan lalu meraciknya menjadi satu pengetahuan baru yang powerful. Kecakapan dalam melakukan sintesa ini tampaknya menjadi kian penting terutama ketika banjir informasi kian deras mengalir melalui beragam media : televisi, media cetak, dan dunia online. Hal ini juga membawa dampak negative dimana menurut Alvin Toffler informasi yang deras mengalir itu acap dipenuhi dengan informasi sampah (junk information). Untuk itu dibutuhkan kecapakan memilah dan mensintesakan beragam informasi itu, karena jika tidak dilakukan maka kita bisa tergelincir dan tenggelam dalam lautan informasi. Pembelajaran modern juga harus mampu merangsang seseorang untuk berpikiran mencipta. Pola piker yang senantiasa merekahkan ide-ide baru, membentangkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga, menghamparkan cara-cara berpikir baru, dan sekaligus memunculkan unexpected answers. Pola pikir inilah yang akan membawa kita masuk dalam wilayah-wilayah baru yang menjanjikan harapan dan peluang dan membuat kita mampu berpikir secara lateral (out of the box) dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan. Dan pola pikir inilah yang akan menemani kita untuk bergerak maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna (meaningful life).

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimanakah teknologi sebagai metode pembelajaran modern?
b.      Apa saja metode pembelajaran?
c.       Apa saja kelebihan metode?
d.      Apa kekurangan metode?



C.     Tujuan
a.       Mengetahui bagaimana teknologi sebagai pembelajaran modern
b.      Mengetahui metode-metode pembelajaran
c.       Mengetahui kelebihan metode pembelajaran
d.      Mengetahui kekurangan metode pembelajaran



























                                                                     
                                                                        BAB II
PEMBAHASAN

A.       Teknologi Sebagai Metode Pembelajaran Modern
Di era globalisasi dan komuterisasi metode pembelajaran tidak lagi bergantung pada seorang guru ataupun buku saja. Tetapi lebih kepada pengembangan potensi siswa atau mahasiswa dengan model pembelajaran modern seperti quantum teaching, quantum learning, e-learning dan metode pembelajaran yang lainnya yang lebih mengoptimalkan proses dan hasil dari suatu pembelajaran.
Berbagai penemuan teknologi baru seperti LCD Projector, komputer, internet, dsb bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan, kecakapan siswa atau mahasiswa metode-metode  pembelajaran klasik harus ditinggalkan karena sudah tidak efisein lagi dengan teori-teori pembelajaran yang modern seperti sekarang ini.
Pembelajaran yang berbasis teknologi lebih efisien daripada metode klasik. Untuk itu guru sebagai pembimbing dalam suatu proses pembalajaran disarankan untuk menggunakan metode-metode pembelajaran modern guna meningkatkan SDM sekarang ini.

B.       Macam-macam Metode Pembelajaran
Metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.









Beberapa metode mengajar:
a.      Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
·         Membuat siswa pasif
·         Mengandung unsur paksaan kepada siswa
·         Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
·         Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah:
·         Guru mudah menguasai kelas.
·         Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
·         Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
·         Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

b.      Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:
·         Mendorong siswa berpikir kritis.
·         Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
·         Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama..
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut:
·         Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
·         Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
·         Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut:
·         Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
·         Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
·         Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
·         Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

c.       Metode demonstrasi ( Demonstration method )
          Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah:
·         Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
·         Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
·         Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)


Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut:
·         Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
·         Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
·         Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:
·         Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
·         Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
·         Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
d.      Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu:
·         Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu:
Ø  Penyampaian materi oleh guru.
Ø  Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
Ø  Pemberian tugas kepada siswa.
·         Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
·         Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
e.       Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut:
·         Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
·         Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut:
·         Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
·         Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
·         Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
f.       Metode percobaan ( Experimental method )
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Kelebihan metode eksperimen:
·         Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
·         Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Kekurangan metode eksperimen:
·         Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
·         Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
·         Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
g.      Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut:
·         Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
·         Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
·         Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut:
·         Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
·         Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
·         Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Menurut Roestiyah (2001:85) , karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya.
Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan:
·         Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung,
·         Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya,
·         Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil,
h.      Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut:
·         Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
·         Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
·         Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut:
·         Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
·         Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
·         Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
·         Dapat menimbulkan verbalisme.


i.        Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
j.        Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
k.      Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
l.        Metode perancangan ( project method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut:
·         Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
·         Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut:
·         Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
·         Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
·         Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
·         Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.

m.    Metode Bagian ( Teileren method )
Yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
n.      Metode Global (Ganze method )
Yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
o.      Metode Discovery
          Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.
          Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.
p.      Metode Inquiry
          Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).Metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.
          Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
          Strategi pelaksanaan inquiry adalah: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. (2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. (5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).
          Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Metode pembelajaran di sini diartikan sebagai serangkaian pertimbangan, keputusan, dan tindakan terkait dengan pendekatan, strategi, dan teknik tertentu yang perlu dipilih dan digunakan untuk mengoptimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Seorang pendidik luar sekolah perlu memperkirakan bahwa untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran tertentu secara optimal dibutuhkan pendekatan, strategi, dan teknik pembelajaran apa saja. Selanjutnya setelah mengimplementasikan keputusan tersebut pendidik melakukan evaluasi terhadap keefektivan, efisiensi, dan daya tank metode tersebut.
Setiap pendidik luar sekolah dituntut memiliki beberapa kemampuan strategis. Di antaranya adalah wawasan yang luas, penalaran yang kuat, inisiatif yang kaya, kreativitas yang memadai, dan fleksibilitas yang tinggi dalam mengidentifikasi, memilih, dan menggunakan metode pembelajaran serta mengembangkannya lebih lanjut. Kemampuan-kemampuan ini bahkan perlu secara terus-menerus diperbaharui dan dikembangkan agar tidak mengalami ketertinggalan dengan kemajuan IPTEKS yang terus berlangsung. Hal ini juga memang sesuai dengan prinsip lifelong learning, prinsip yang menjadi pegangan bertindak setiap pendidik luar sekolah.

























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, metode pembelajaran dibagi menjadi enam belas macam yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ceramah plus, metode resistasi, metode percobaan, metode karya wisata, metode latihan keterampilan, metode mengajar beregu, metode mengajar sesama teman, metode pemecahan masalah, metode perancangan, metode bagian, metode global, metode discovery, dan metode inquiry. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

B.     Saran
Dalam kehidupan modern ini, sebaiknya kita memanfaatkan teknologi dengan bijaksana. Misalnya menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran dan memilih metode yang tepat.

















DAFTAR PUSTAKA


1 komentar:

  1. mantap mba blognya. salut
    semoga semakin banyak karyanya, sukses selalu. amin

    BalasHapus

Silahkan Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan :) Kata-katamu adalah cerminan Dirimu

Kontak

UPT Pusat Humas Gedung H Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang Phone : (024) 8508093 Email : humas@mail.unnes.ac.id