AKHLAQ DALAM
ISLAM
MAKALAH INI DISUSUN GUNA MELENGKAPI
TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu :
Zaim Elmubarok
Disusun Oleh :
Ivana Safitri (1201414009)
Wiji Adiniatul Khasanah (1201414067)
Kintha Ayu Arista (6411414132)
Ayu Dwi Agustin (5402414027)
Nungki Shahna Ashari (4301414047)
Dea Amelia Widyananda (5402414031)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Akhlaq Dalam Islam”. Tak
lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw yang telah memberikan tauladan yang baik kepada kita semua.
Makalah ini disusun sebagai salah syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Perkenankanlah kamu mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan
sangat dibutuhkan untuk masukan dalam karya selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat.
Semarang,01
November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Akhlaq memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa,
sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung pada keberadaan akhlaknya.
Apabila akhlaqnya baik maka sejahteralah lahir dan batinnya. Sebaliknya, jika
akhlaqnya rusak maka rusaklah lahir dan batinnya.
Kita hidup dalam aturan masyarakat yang amat
rumit, seperti yang terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat. Namun
bagaimanapun, di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung, di mana kita
tinggal di sanalah adat istiadat yang harus kita taati. Jadi sikap dan mental
kita akan selalu berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal kita. Namun ketika
kita memandang sebuah kebenaran yang hakiki maka kita harus mengembalikan ke
dalam kebenaran agama. Jangan kita melihat kebenaran sosial karena kebenaran
sosial itu bersifat dinamis, selalu mengalami pergeseran apresiasi dalam
memandang kebenaran. Tapi kebenaran agama itu sifatnya hakiki atau kekal.
2.
Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian dan perbedaan akhlaq, moral dan etika ?
2) Bagaimana klasifikasi perbuatan manusia dan agama sebagai sumber akhlaq
?
3) Apa saja karakteristik akhlaqul karimah ?
4) Bagaimana akhlaq dan aktualisasi dalam kehidupan ?
3.
Tujuan
1) Menjelaskan pengertian dan perbedaan akhlaq, moral dan etika
2) Menjelaskan klasifikasi perbuatan manusia dan agama sebgai sumber
akhlaq
3) Menjelaskan karakteristik akhlaqul karimah
4) Menjelaskan akhlaq dan aktualisasinya dalam kehidupan
4.
Manfaat
Agar mengetahui bagaimana pentingnya akhlaq
dalam menjaga kehidupan sehari-hari, dalm hal tingkah laku. Karena seseorang
dikatakan baik apabila dilihat dari akhlaqnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak dan
Perbedaannya dengan Moral dan Etika
A.M. Saefudin menyimpulkan, akhlak atau sistem
perilaku terwujudkan melalui proses aplikasi sistem nilai/norma yang bersumber
dari Al-Quran dan Hadist. Akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing,
mendorong dan membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial
dari jiwa dan mental. Sedangkan etika terbentuk dari sistem nilai/norma yang
berlaku secara alamiah dalam masyarakat dan dapat berubah menurut kesepakatan
dan persetujuan dari masyarakatnya pada dimensi waktu dan ruang tertentu. Sementara
moral adalah aplikasi dari nilai-nilai yang dirumuskan etika.
B. Klasifikasi Perbuatan Manusia
Perbuatan yang berkategori akhlak mahmudah
adalah : al-amanah(setia,jujur,dan dapat dipercaya), al-sidqu(berkata benar),
al-Adil(adil), al-‘afwu(pemaaf), al-wafa’(menepati janji), al-sabru(sabar),
al-Rahmah(kasih sayang), al-Sakha’u(murah hati), al-Ta’awun(penolong),
al-Ikha(persaudaraan), al-Tawadhu’(merendahkan diri), al-Qana’ah(merasa cukup,
tidak berlebihan), al-Sakinah(tenang, tenteram), al-Rifqu(lemah lembut).
Perbuatan berkategori akhlak mazmumah :
Aninah(egoistik), al-Bakhil(kikir), al-Bagyu(lacur), al-Zulm(aniaya),
al-Ghadab(pemarah), al-Ghibah(pengumpat), al-Namumah(adu domba),
al-Hasad(dengki), al-Istikbar(sombong), al-Kufran(ingkar nikmat), al-Liwat(homoseks),
al-Riya’(ingin dipuji), al-Kizb(dusta), al-Ifsad(berbuat kerusakan),
al-‘ajalah(tergesa-gesa). Al-Syahwat(mengikuti hawa nafsu), dan lain sebgainya.
C. Agama sebagai Sumber Akhlak
Ajaran islam, sebenarnya adalah ajaran mengenai
akhlak dan Nabi saw merupakan contoh atau suri tauladan mengenai sifat akhlak
islam itu sendiri. Firman allah :”sesungguhnya telah ada pada diri rasul itu
suri tauladan bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat serta banyak berdzikir kepada Allah”(QS. 33:21).
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan
satu-satunya ukuran dan menjadi garis pemisah antara mana perbuatan yang baik
dan mana yang tidak baik. Artinya, perilaku manusia bisa disebut berkualitas,
jika perilaku tersebut disertai dengan akhlak yang baik, sebaliknya jika suatu
perbuatan itu tidak disertai akhlak maka perbuatan itu merupakan perbuatan yang
jelak dan tidak berkualitas, baik dalam pandangan manusia lebih-lebih menurut
Allah swt.
D. Karakteistik Akhlaqul Karimah
Akhlaqul karimah memiliki karakteristik yang
jelas dan nyata bagi pelakunya. Karakteristik ajaran akhlaqul karimah ialah
suatu karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim dengan berdasarkan
Alqur’an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu, kebudayaan, pendidikan, sosial,
ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin ilmu, dan berbagai macam ilmu
khusus.karakteristik tersebut tidak terlepas dari bidang ilmu keislaman
diantaranya :
1.
Akhlak bidang ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah dalam bidang kebudayaan merupakan manifestasi akal dan
rasa manusia. Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam bidang budaya,
mengajarkan kepada seorang mukmin yang saleh untuk menjalankan kebudayaan dan
menggali dari sumber-sumber Islam secara kaffah.
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah jika dihubungkan dalam bidang ilmu dan kebudayaan
bersifat terbuka dan akomodatif namun slektif. Tujuan mempelajari ajaran
akhlaqul karimah dalam bidang ilmu dan kebudayaan adalah untuk mengantarkan
umat manusia hidup bahagia, meningkatkan mutu dan peranan dalam hidup manusia
menuju ridho-Nya.
2.
Akhlaq bidang sosial
Ilmu
sosial adalah ilmu yang berhubungan dengan masyarakat atau lingkungan
sekitarnya. Karakteistik ajaran akhlaqul karimah di bidang di bidang sosial ini
termasuk yang paling menonjol karena seluruh bidang ajaran akhlaqul karimah
dalam bidang sosial ditujukan untuk menyejahterakan manusia.
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah membimbing pelakunya dalam kehidupan sosial agar
mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang menjadi kesepakatan bersama
sepanjang tidak keluar dari rel kebenaran Islam.
3.
Akhlaq bidang ekonomi
ekonomi
adalah salah satu cabang ilmu yang menyelidiki penghasilan manusia,
pendistribusian, pemakaiannya, kekayaannya, berhubungan juga dengan pengolahan
barang industri, pertanian dan perdagangan.
terhadap
pemilikan harta kekayaan, nilai keseimbangan dan nilai keadilan merupakan
kebulatan nilai yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan ekonomi islam sesuai
karakteristik ajaran akhlaqul karimah adalah memenuhi kebutuhan hidup seseorang
secara lengkap dan sederhana, memenuhi kebutuhan keluarganya, kebutuhan jangka
panjang serta memberikan bantuan dan sumbangan jalan Allah.
4.
Akhlaq bidang kesehatan
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan
lebih baik daripada mengobati. Dalam konteks kesehatan ini ditemukan sekian
banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi saw. Tentang upaya pencegahan
penyakit. Untuk menuju upaya pencegahan tersebut Islam menekankan segi
kebersihan lahir seperti kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan,
pakaian, makanan dan minuman, seperti firman-Nya : “sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan senang kepada orang-orang yang membersihkan
diri” (QS. 2 : 222). Segi kesehatan batin misalnya dengan konsep taubat dalam
rangka menghasilkan kesehatan mental.
5.
Akhlaq bidang politik
Ciri
ajaran islam lainnya dapat diketahui melalui konsepnya dalam bidang politik,
misalnya dalam Alqur’an terdapat perintah mentaati pemimpin termasuk penguasa
di bidang politik, pemerintahan dan Negara. Firman Allah :
“hai
orang-orng yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan pemimpin di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik
akibatnya.”(QS. 4 : 59)
6.
Akhlaq bidang pekerjaan
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah dalam islam diantaranya adalah adanya prinsip keseimbangan.
Hal ini terlihat tatkala Nabi saw. Melarang seseorang sahabat beribadah di
dalam masjid, tidak pernah bekerja mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan
keluarganya. Dia diberi makan dan minum oleh saudaranya, maka orang tersebut
tidak mendapat pahala.
7.
Akhlaq bidang sains moderen
Karakteristik
ajaran akhlaqul karimah mengenai sains moderen sangat dibutuhkan sebab
menerapkan sains moderen pada seseorang, membuat orang tersebut tetap berpegang
teguh pada peraturan dan takkan tergoyahkan aqidahnya.
E. Akhlaq dan Aktualisasinya
dalam Kehidupan
Ajaran akhlaq Islam
meliputi 2 wilayah pembahasan yaitu :
1. Akhlaq terhadap Allah Swt
Sebagai
hambanya yang baik maka sudah semestinya manusia memiliki kesadaran untuk
berinteraksi sebaik mungkin dengan Allah Swt. Di dalam Al-Qur’an dan Sunnah
banyak ditemukan informasi mengenai bagaimana pola hubungan yang harus dibangun
antara manusia dengan Allah Swt. Pola hubungan manusia dengan Allah Swt.
Diantaranya :
a.
Mentauhidkan Allah
b.
Bertaqwa
c.
Cinta dan Ridha
d.
Ikhlas
e.
Tawakal
f. Syukur
g.
Muraqabah
h.
Taubat
2. Akhlaq Terhadap Rasulullah
Saw
Akhlaq terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak
langsung kepada Rasulullah Saw. Yang meliputi tata cara kita bersikap kepada
beliau dan tata cara kita berinteraksi dengan segala sesuatu yang dibawanya.
3.
Akhlaq Pribadi
a. Shidiq
shidiq(benar) meliputi benar perkataan, benar pergaulan, benar kemauan,
benar janji dan benar kenyataan harus ditegakkan sekalipun dengan musuh, anak
kecil dan orang non muslim.
b. Amanah
Amanah adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya
dalam bentuk semula.
c. Istiqamah
Istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan godaan.
d. Iffah
Iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan
merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.
e. Tawadhu’
Sikap tawadhu adalah sifat mulia yang lahir dari kesadaran akan
kemahakuasaan Allah atas semua hamba-Nya.
f.Malu
Sikap malu merupakan cabang dari perkara keimanan yang sangat penting,
karenanya jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu lagi, maka kan lepaslah
segala sifat baik dan mulia pada dirinya, bahkan akan tercerabut pula perasaan
kemanusiaannya.
g. Sabar
sabar merupakan menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai
karena mengharapkan ridha Allah.
h. Pemaaf
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain
tanpa harus menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada dirinya.
4.
Akhlaq terhadap sesama manusia
a. Akhlaq kepada ibu bapak
ajaran islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa
sehingga berbuat baik kepada keduanya menempati posisi yang sangat mulia dan
sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina.
b. Akhlaq kepada keluarga
Akhlaq kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara
anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
c. Akhlaq terhadap masyarakat
Salah satu etika yang patut diperhatikan dalam berinteraksi dengan
sesama muslim adalah melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Hal ini adalah kewajiban
yang melekat pada setiap muslim ketika melihat kemunkaran di tengah-tengah
kehidupan kita.
5.
Akhlaq terhadap lingkungan (konservasi)
Berakhlaq kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan
hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Pada intinya, etika islam
terhadap alam semesta hanya mengajarkan satu hal saja yaitu perintah jangan
membuat kerusakan di muka bumi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Islam mengingatkan, sekalipun alam semesta ini diciptakan untuk
manusia, namun semua yang ada ini adalah milik Allah Swt. Hal ini akan
mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa apapun yang berada di dalam
genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang harus
dipertanggungjawabkan. “setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap
angin sepoi yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari
langit akan dimintakan pertanggungjawaban manusia menyangkut pemeliharaan dan
pemanfaatannya” demikian kandungan penjelasan Nabi saw tentang firmannya yang
berbunyi. “kamu sekalian pasti akan diminta untuk mempertanggungjawabkan nikmat
(yang kamu peroleh)”.(QS. At-Takatsur 102 : 8)
DAFTAR PUSTAKA
Elmubarok
zeim, dkk.2013.Islam Rahmatan lil’alamin. Semarang : UNNES Press
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan :) Kata-katamu adalah cerminan Dirimu