Minggu, 04 Januari 2015

Akhlak dalam Islam




AKHLAQ DALAM ISLAM

MAKALAH INI DISUSUN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu :
Zaim Elmubarok

Disusun Oleh :
Ivana Safitri (1201414009)
Wiji Adiniatul Khasanah (1201414067)
Kintha Ayu Arista (6411414132)
Ayu Dwi Agustin (5402414027)
Nungki Shahna Ashari (4301414047)
Dea Amelia Widyananda (5402414031)


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Akhlaq Dalam Islam”. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang telah memberikan tauladan yang baik kepada kita semua. Makalah ini disusun sebagai salah syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Perkenankanlah kamu mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk masukan dalam karya selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.

Semarang,01 November 2014

Penulis








BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Akhlaq memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung pada keberadaan akhlaknya. Apabila akhlaqnya baik maka sejahteralah lahir dan batinnya. Sebaliknya, jika akhlaqnya rusak maka rusaklah lahir dan batinnya.
Kita hidup dalam aturan masyarakat yang amat rumit, seperti yang terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat. Namun bagaimanapun, di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung, di mana kita tinggal di sanalah adat istiadat yang harus kita taati. Jadi sikap dan mental kita akan selalu berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal kita. Namun ketika kita memandang sebuah kebenaran yang hakiki maka kita harus mengembalikan ke dalam kebenaran agama. Jangan kita melihat kebenaran sosial karena kebenaran sosial itu bersifat dinamis, selalu mengalami pergeseran apresiasi dalam memandang kebenaran. Tapi kebenaran agama itu sifatnya hakiki atau kekal.
2.    Rumusan Masalah
1)      Apakah pengertian dan perbedaan akhlaq, moral dan etika ?
2)      Bagaimana klasifikasi perbuatan manusia dan agama sebagai sumber akhlaq ?
3)      Apa saja karakteristik akhlaqul karimah ?
4)      Bagaimana akhlaq dan aktualisasi dalam kehidupan ?
3.    Tujuan
1)      Menjelaskan pengertian dan perbedaan akhlaq, moral dan etika
2)      Menjelaskan klasifikasi perbuatan manusia dan agama sebgai sumber akhlaq
3)      Menjelaskan karakteristik akhlaqul karimah
4)      Menjelaskan akhlaq dan aktualisasinya dalam kehidupan
4.    Manfaat
Agar mengetahui bagaimana pentingnya akhlaq dalam menjaga kehidupan sehari-hari, dalm hal tingkah laku. Karena seseorang dikatakan baik apabila dilihat dari akhlaqnya.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Akhlak dan Perbedaannya dengan Moral dan Etika
A.M. Saefudin menyimpulkan, akhlak atau sistem perilaku terwujudkan melalui proses aplikasi sistem nilai/norma yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong dan membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial dari jiwa dan mental. Sedangkan etika terbentuk dari sistem nilai/norma yang berlaku secara alamiah dalam masyarakat dan dapat berubah menurut kesepakatan dan persetujuan dari masyarakatnya pada dimensi waktu dan ruang tertentu. Sementara moral adalah aplikasi dari nilai-nilai yang dirumuskan etika.
B.    Klasifikasi Perbuatan Manusia
Perbuatan yang berkategori akhlak mahmudah adalah : al-amanah(setia,jujur,dan dapat dipercaya), al-sidqu(berkata benar), al-Adil(adil), al-‘afwu(pemaaf), al-wafa’(menepati janji), al-sabru(sabar), al-Rahmah(kasih sayang), al-Sakha’u(murah hati), al-Ta’awun(penolong), al-Ikha(persaudaraan), al-Tawadhu’(merendahkan diri), al-Qana’ah(merasa cukup, tidak berlebihan), al-Sakinah(tenang, tenteram), al-Rifqu(lemah lembut).
Perbuatan berkategori akhlak mazmumah : Aninah(egoistik), al-Bakhil(kikir), al-Bagyu(lacur), al-Zulm(aniaya), al-Ghadab(pemarah), al-Ghibah(pengumpat), al-Namumah(adu domba), al-Hasad(dengki), al-Istikbar(sombong), al-Kufran(ingkar nikmat), al-Liwat(homoseks), al-Riya’(ingin dipuji), al-Kizb(dusta), al-Ifsad(berbuat kerusakan), al-‘ajalah(tergesa-gesa). Al-Syahwat(mengikuti hawa nafsu), dan lain sebgainya.
C.    Agama sebagai Sumber Akhlak
Ajaran islam, sebenarnya adalah ajaran mengenai akhlak dan Nabi saw merupakan contoh atau suri tauladan mengenai sifat akhlak islam itu sendiri. Firman allah :”sesungguhnya telah ada pada diri rasul itu suri tauladan bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta banyak berdzikir kepada Allah”(QS. 33:21).
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan satu-satunya ukuran dan menjadi garis pemisah antara mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Artinya, perilaku manusia bisa disebut berkualitas, jika perilaku tersebut disertai dengan akhlak yang baik, sebaliknya jika suatu perbuatan itu tidak disertai akhlak maka perbuatan itu merupakan perbuatan yang jelak dan tidak berkualitas, baik dalam pandangan manusia lebih-lebih menurut Allah swt.
D.   Karakteistik Akhlaqul Karimah
Akhlaqul karimah memiliki karakteristik yang jelas dan nyata bagi pelakunya. Karakteristik ajaran akhlaqul karimah ialah suatu karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim dengan berdasarkan Alqur’an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu, kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin ilmu, dan berbagai macam ilmu khusus.karakteristik tersebut tidak terlepas dari bidang ilmu keislaman diantaranya :
1.       Akhlak bidang ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam bidang kebudayaan merupakan manifestasi akal dan rasa manusia. Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam bidang budaya, mengajarkan kepada seorang mukmin yang saleh untuk menjalankan kebudayaan dan menggali dari sumber-sumber Islam secara kaffah.
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah jika dihubungkan dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersifat terbuka dan akomodatif namun slektif. Tujuan mempelajari ajaran akhlaqul karimah dalam bidang ilmu dan kebudayaan adalah untuk mengantarkan umat manusia hidup bahagia, meningkatkan mutu dan peranan dalam hidup manusia menuju ridho-Nya.
2.       Akhlaq bidang sosial
Ilmu sosial adalah ilmu yang berhubungan dengan masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Karakteistik ajaran akhlaqul karimah di bidang di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol karena seluruh bidang ajaran akhlaqul karimah dalam bidang sosial ditujukan untuk menyejahterakan manusia.
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah membimbing pelakunya dalam kehidupan sosial agar mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang menjadi kesepakatan bersama sepanjang tidak keluar dari rel kebenaran Islam.
3.       Akhlaq bidang ekonomi
ekonomi adalah salah satu cabang ilmu yang menyelidiki penghasilan manusia, pendistribusian, pemakaiannya, kekayaannya, berhubungan juga dengan pengolahan barang industri, pertanian dan perdagangan.
terhadap pemilikan harta kekayaan, nilai keseimbangan dan nilai keadilan merupakan kebulatan nilai yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan ekonomi islam sesuai karakteristik ajaran akhlaqul karimah adalah memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara lengkap dan sederhana, memenuhi kebutuhan keluarganya, kebutuhan jangka panjang serta memberikan bantuan dan sumbangan jalan Allah.
4.       Akhlaq bidang kesehatan
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih baik daripada mengobati. Dalam konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi saw. Tentang upaya pencegahan penyakit. Untuk menuju upaya pencegahan tersebut Islam menekankan segi kebersihan lahir seperti kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan dan minuman, seperti firman-Nya : “sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan senang kepada orang-orang yang membersihkan diri” (QS. 2 : 222). Segi kesehatan batin misalnya dengan konsep taubat dalam rangka menghasilkan kesehatan mental.
5.       Akhlaq bidang politik
Ciri ajaran islam lainnya dapat diketahui melalui konsepnya dalam bidang politik, misalnya dalam Alqur’an terdapat perintah mentaati pemimpin termasuk penguasa di bidang politik, pemerintahan dan Negara. Firman Allah :
“hai orang-orng yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.”(QS. 4 : 59)

6.       Akhlaq bidang pekerjaan
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam islam diantaranya adalah adanya prinsip keseimbangan. Hal ini terlihat tatkala Nabi saw. Melarang seseorang sahabat beribadah di dalam masjid, tidak pernah bekerja mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Dia diberi makan dan minum oleh saudaranya, maka orang tersebut tidak mendapat pahala.
7.       Akhlaq bidang sains moderen
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah mengenai sains moderen sangat dibutuhkan sebab menerapkan sains moderen pada seseorang, membuat orang tersebut tetap berpegang teguh pada peraturan dan takkan tergoyahkan aqidahnya.
E.    Akhlaq dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Ajaran akhlaq Islam meliputi 2 wilayah pembahasan yaitu :
1.  Akhlaq terhadap Allah Swt
Sebagai hambanya yang baik maka sudah semestinya manusia memiliki kesadaran untuk berinteraksi sebaik mungkin dengan Allah Swt. Di dalam Al-Qur’an dan Sunnah banyak ditemukan informasi mengenai bagaimana pola hubungan yang harus dibangun antara manusia dengan Allah Swt. Pola hubungan manusia dengan Allah Swt. Diantaranya :
a.    Mentauhidkan Allah
b.    Bertaqwa
c.     Cinta dan Ridha
d.    Ikhlas
e.    Tawakal
f. Syukur
g.    Muraqabah
h.    Taubat
2.  Akhlaq Terhadap Rasulullah Saw
Akhlaq terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung kepada Rasulullah Saw. Yang meliputi tata cara kita bersikap kepada beliau dan tata cara kita berinteraksi dengan segala sesuatu yang dibawanya.
3.       Akhlaq Pribadi
a.       Shidiq
shidiq(benar) meliputi benar perkataan, benar pergaulan, benar kemauan, benar janji dan benar kenyataan harus ditegakkan sekalipun dengan musuh, anak kecil dan orang non muslim.
b.      Amanah
Amanah adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula.
c.       Istiqamah
Istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan godaan.
d.      Iffah
Iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.
e.      Tawadhu’
Sikap tawadhu adalah sifat mulia yang lahir dari kesadaran akan kemahakuasaan Allah atas semua hamba-Nya.
f.Malu
Sikap malu merupakan cabang dari perkara keimanan yang sangat penting, karenanya jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu lagi, maka kan lepaslah segala sifat baik dan mulia pada dirinya, bahkan akan tercerabut pula perasaan kemanusiaannya.
g.       Sabar
sabar merupakan menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridha Allah.
h.      Pemaaf
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa harus menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada dirinya.
4.       Akhlaq terhadap sesama manusia
a.       Akhlaq kepada ibu bapak
ajaran islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa sehingga berbuat baik kepada keduanya menempati posisi yang sangat mulia dan sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina.
b.      Akhlaq kepada keluarga
Akhlaq kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
c.       Akhlaq terhadap masyarakat
Salah satu etika yang patut diperhatikan dalam berinteraksi dengan sesama muslim adalah melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Hal ini adalah kewajiban yang melekat pada setiap muslim ketika melihat kemunkaran di tengah-tengah kehidupan kita.
5.       Akhlaq terhadap lingkungan (konservasi)
Berakhlaq kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Pada intinya, etika islam terhadap alam semesta hanya mengajarkan satu hal saja yaitu perintah jangan membuat kerusakan di muka bumi.






  




BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Islam mengingatkan, sekalipun alam semesta ini diciptakan untuk manusia, namun semua yang ada ini adalah milik Allah Swt. Hal ini akan mengantarkan manusia kepada kesadaran bahwa apapun yang berada di dalam genggaman tangannya, tidak lain kecuali amanat yang harus dipertanggungjawabkan. “setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap angin sepoi yang berhembus di udara, dan setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan dimintakan pertanggungjawaban manusia menyangkut pemeliharaan dan pemanfaatannya” demikian kandungan penjelasan Nabi saw tentang firmannya yang berbunyi. “kamu sekalian pasti akan diminta untuk mempertanggungjawabkan nikmat (yang kamu peroleh)”.(QS. At-Takatsur 102 : 8)







DAFTAR PUSTAKA
Elmubarok zeim, dkk.2013.Islam Rahmatan lil’alamin. Semarang : UNNES Press

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar dengan Bahasa yang Sopan :) Kata-katamu adalah cerminan Dirimu

Kontak

UPT Pusat Humas Gedung H Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang Phone : (024) 8508093 Email : humas@mail.unnes.ac.id